Bahayakah Kuning pada Bayi yang Baru Lahir??
Wallahu a’lam, penyakit kuning pada bayi
yang baru lahir tergolong gejala alamiah tubuh. Secara umum tidak berbahaya.
Meski demikian tidak ada salahnya kita melakukan penanganan yang membantu
proses ini berjalan lebih cepat daripada jika dibiarkan. Faktor penyebabnya
adalah kadar bilirubin berlebihan dalam tubuh bayi dan fungsi hati bayi belum
sempurna. Sehingga kebanyakan keluhan ini muncul hari 3-4 dari hari kelahiran.
Awal mulanya kening dan mata yang kuning kemudian perlahan menjalar ke perut,
tangan, kaki dan pada akhirnya ke seluruh tubuh.
Salah satu
penanganannya adalah dengan perbaikan asupan gizi bagi ibu menyusui, semisal
dengan mengkonsumsi sayur wortel dan menjemur bayi. Nah, bagaimanakah cara menjemur
bayi? Berikut ini caranya :
1. Berjemur 15 menit pagi hari akan
memberi begitu banyak manfaat bagi bayi.
Sinar matahari
pagi membantu menurunkan kadar bilirubin, menghangatkan tubuh, membantu
pembentukan vitamin D dan mengeluarkan lendir dari tenggorokan, mengurangi
suara ngorok dan alergi pada bayi. Tidak ada batasan usia, sampai kapan bayi
dijemur. Secara umum bayi yang baru lahir rutin dijemur sampai usia 1 minggu,
adapun setelahnya dijemur jarang-jarang. Meski sudah dewasa (umur puluhan
tahun) berjemur pagi juga sangat bermanfaat
2. Bayi prematur tidak disarankan untuk
dijemur, apalagi pada minggu-minggu pertama kelahirannya. Begitu juga dengan
bayi normal yang mengalami kasus bercak-bercak merah pada kulit setelah
penemuran.
3. Pilih waktu yang tepat. Wallahu a’lam, kapan waktu pagi yang
paling tepat untuk menjemur bayi, mungkin disesuaikan dengan tingkat panas
sinar matahari dan musim setempat. Di daerah pegunungan dan dataran tinggi
berkisar antara pukul 06.45 – 08.00 adapun untuk daerah pantai berkisar antara
jam 0adapun untuk daerah pantai berkisar antara jam 06.20 - 07.00. Yang jadi
patokan adalah panas tidaknya sinar matahari, bukan jam. Insya Allah dengan
perasaan kita bisa mengukurnya.
4. Disarankan maksimal 15 menit. Semua
tergantung tingkat panas sinar matahari dan kepekaan kulit bayi. Perhatikan
suhu panas kulit bayi, jangan sampai kepanasan. Dilakukan sebelum mandi pagi.
5. Perhatikan mata. Usahakan mata si kecil
tidak langsung terkena pancaran sinar matahri untuk menghindari risiko rusaknya
lensa dan retina matanya. Atur posisinya bisa pakai penutup atau hanya sebatas
mengatur cahaya agar tidak ke mata, tapi jangan dipakaikan kecamata.
6. Tidak menggunakan baju. Menjemur bayi
dlam keadaan dada telanjang tanpa baju atau popok diatas pangkuan atau dlam
ranjang bayi. Jika pakai baju, buka bagian kancing bajunya dan kaos kakinya.
Usahakan semua bagian tubuh mulai dari punggung dan dada terkena sinar
matahari. Atur posisi senyaman mungkin. Jika badan bayi sudah kuat, sesekali
jemur dengan posisi berdiri, bertelekan pada badan kita, tidak di atas ranjang
bayi. Tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut, sangat disarankan bagi bayi yang
memiliki riwayat ngorok atau alergi.
7. Badan bersih dari bedak dan baby oil.
Menjemur bayi dlam keadaan memakai bedak kurang bagus untuk kulit bayi.
Pori-pori bisa tersumbat. Karena pada umumnya jika bayi dijemur badannya
berkeringat.
8. Pilih lokasi. Bisa di tempat terbuka
atau tempat yang lain, yang penting sinar matahari langsung ke kulit bayi. Cari
tempat yang tidak ramai dan jauh dari polusi, tidak di jalan raya atau di dekat
pembuangan sampah.
9. Musim hujan. Jika ada panas matahari
bisa dijemur kapan pun. Meski tidak maksimal, tapi cukup membantu. Asal tidak
kepanasan.
10. Jangan langsung mandi. Setelah berjemur
biasanya bayi tertidur. Baik tidur atau tidak, sebaiknya bayi jangan langsung
dimandikan. Tunggu beberapa menit sampai suhu badan normal meski mandinya pakai
air hangat.
11. Lihat situasi alam dan bayi. Meski
penjemuran bermanfaat, tapi dalam beberapa kondisi tertentu sebaiknya perlu
pertimbangan. Misalnya jika kondisi angin, habis hujan, banyak debu, ada wabah
atau bayi masih dalam keadaan tidur.
12. Susui dulu sebelum dijemur. Terutama
jika bayi diperkirakan kelaparan, menyusuinya jangan terlalu kenyang.
13. Selesai dijemur jangan disusui. Setelah
dijemur, istirahatkan beberapa lama, jangan langsung disusui. Jika menangis,
ajak jalan-jalan dirumah.
Wallahu a’lam. Demikian yang bisa kami
sampaikan. Semoga bermanfaat.
(sumber : majalah al-mawaddah
vol.59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar